Minggu, 05 Juni 2016

Godam (chapter 1)


The Godam new...
Adopsi Komik "Godam"
Karya Wid NS
Di karang kembali oleh Yanottama
---------------------------------------------------------------



Sisa-sisa perang kerajaan Hastina masih berceceran...darah pedang, tombak, zirah dan ceceran daging pun masih ada... Dengan bau anyir dan di kelilingi burung pemakan bangkai... Disitulah Asmat Ruh dari para Korawa yg tewas dalam medan perang tersebut masih belum terima dengan kekalahanya... Dan menunggui salah satu pisau yg berbentuk Kepala Setan....

*** Skip ***

Di lain hari, dalam kerajaan Hastina yang baru kini hidup damai dan tentram dengan Raja Yudistira yang bijak sana... Namun suatu masa Dia khawatir dengan sumpah salah satu Korawa yang mengatakan bahwa nanti Ilmu panuraga dan kesaktianya akan menetes pada salah satu keturunanya di istri yg belum di ketahui seluruh keluarga istana...

Kegelisahan Rada yudistira di ketahui oleh keponakan tersayangnya yakni Gatotkaca... Ia pun menanyakan pada Yudistira apa gerangan yg terjadi....

Gatotkaca : yang mulia, hamba liat baginda akhir-akhir ini sering murung dan slalu memikirkan sesuatu??

Yudistira : iyaa... Sebenarnya aku sedang memikirkan sesuatu.... Sesuatu yang bahkan aku rasa itu sangat buruk... (Berkata dengan Cemas)

Gatotkaca : kalau boleh saya tahu, apa gerangan hal tersebut yg membuat baginda begitu sedih & cemas??

Yudistira : hmmm... (Menghela nafas). Apa kau ingat wahai Kaca Keponakanku... Dulu saat kau bunuh salah satu korawa demi melindungiku... Korawa itu melakukan sumpah serapah untuk nanti ketika jaman sudah benar-benar damai dan kenangan pahit ini hanya tinggal dongeng belaka, maka Satan (nama salah satu korawa) akan membalas dendam melalui keturunanya yg akan di warisi kekuatan panuragan dan seluruh kesaktianya akan merusak dan meluluh lantakan dunia ini....

Gatotkaca : iya... Sata ingat paman... Lalu mengapa paman risau?? Saya yakin akan ada pemuda yg hebat yang mampu mengatasi ke angkaramurkaan tersebut...

Yudistira : yg aku risaukan bukan masalah itu namun apakah akan ada tandingan untuk melawan Satan Nantinya....

*** Skip ***

[(Tahun 2045)]

(Guru mengapsen)

Medi...!! | hadir buu....
Awang...!! | hadirr...
Shinta...!! | hadirr bu....
...........
...........
...........
Mir Satan!! |  selalu hadir bu....

Eeh medd... Apa kau tahu asal usul anak yang bernama Awang itu?? (Tanya Sinta pada Medi)
Entah... Yang ku tahu ayah ibunya katanya baru saja berpisah dan ia ikut dengan ibunya dan bersekolah disini... (Terang Medi pada Shinta)

[(Krrriiiinggg.....!!!)]
(Bel sekolah tanda waktu untuk pulang)

Anak-anak sekalian sebelum kalian pulang. Nanti tolong berikan surat ijin kunjungan wisata ke musium ini pada orang tua kalian...

*** Skip ***

Ke esokan harinya kunjungan wisata ke musimpun di ikuti oleh seluruh murid SMA 6 kapsu.....
Shinta : akhirnyaa... Sampai juga di musium....

Anak anak ayok bntuk barisan untuk tur musium ini.... (Terang buguru)

Baik tur ini akan saya pandu.... Perkenalkan nama saya soeta... Dan keluarga saya sebenarnya turun temurun menjaga situs dan beberapa artefak yang berada dalam musium. Ini....
Baik tour yg pertama kita mulai dari ruang multimedia... Disini kita akan merasakan perang langsung antara pandawa dan korawa dalam film 3D yg akan di putar... Silahkan menik matu....

*** Skip ***

Baiklah setelah tadi kita menyaksikan dan merasakan suasana peperangan baratayudha... Maka kita akan melihat langsung peninggalan-peninggalan semasa perang dulu...

*** Skip ***

Eeh medd kamu tahu tadi siawang aneh yaa ketika melihat baju zirah milik Gatotkaca tadi... (Selidik Shinta pada Medi)
Iya benar shinta q tahu kooq... Tp yg lebih aneh itu tadi sii Miru... Dia ketika melihat pisau yg milik korawa matanya jadi merah menyala... (Terang Medi)
Benarkaah?? (Tanya Shinta)
Hmmm mereka berdua memang aneh yaa... Mereka ini sahabat namun kadang layaknya musuh... (Ungkap Medi)
Tapi mereka sama-sama ganteng... Juga mereka sangatt pintarr (ungkap shinta dengan kagunnya)
Yeeaaah.... Ganteng aku kalii (medi dengan nada cemburu)

*** Skip ****

[Latar Rumah Awang]

Aku pulang buu....
Bagai mana tadi kunjunganmu ke museum wang?? (Tanya Ibu)
Yaa seperti itulah buu...
Bu.. Awang ke atas dluu capek mau tidurr...

*** Skip ***

Aah benda apa ini?? (Mengeluarkan benda dalam tasnya)

Haah ini kan zirah dan sabuk yang ada dalam musium tadi mengapa bisa ada dalam tasku??
Aah bisa kena masalah aku ini bila pihak musium tahu...
Tapi tunggu dulu... (Meneliti baju zirah)

[Untuk awang, Kenakan Zirah ini]

Apa maksud tulisan ini?? (Dengan penasaran namun kemudian memakai zirah tersebut...)

Wuuusssss....... (Sinar keluarr dari zira yang di pakai awang)

Sinarr apa inii kenapa terang sekalii.... (Keluh awang)

*** Skip ***

[Khayangan]

Dimana ini?? ( tanya awang heran juga cemas)

Selamat datang awang (suara dalam cahaya)

Siapa itu!! Ada dimana aku!! Dan apa ini semua?? Apa aku sudah mati??
(Tanya awang panik)

Tenang anakku... Kau ada dalan alam sukma... Aku berhasil membawamu kemari melalui zirahku itu... (Gatot kaca menjelaskan sambil keluar dalam cahaya)

Apa maksudnya ini?? Tolong jelaskan?? Dan siapa kau?? (Tanya awang, masih dalam kebingungan)

Baik kujelaskan... Dahulu kala... Saat perang berlangsung antara pandawa dan korawa... Salah satu korawa yg berhasil aku kalahkan ingin membalas dendam dengan mewriskan kekuatan dan kesaktianya pada anak cucunya....
Mengerti dengan itu akhirnya akupun memohon pada sang hyang untuk mencabut nyawaku sekaligus kekuatanku untuk nanti di turunkan pada keturunanku...
Apa kau tidak mengenalku Awang alias Awengku Bima Godam... Putra Bimantara Godam... Yg juga putra ci curug gunung wesi... (Terang gatotkaca)

Mengapa kau tau namaku dan ayahku serta kakekku??
(Tanya awang semakin heran)

Tentu aku tahu.... Aku Gatotkaca... Akulah leluhurmu yg selalu memantau kalian para keturunanku dalam alam sukma ini (gatotkaca berkata sambil tersenyum)

Gatotkaca!? Hahaha... Kau ini hanya legenda... Dan tidak nyata... Tapi dipikir-pikir daripada namamu gatot kaca kau lebih cocok mirip seperti maestro wayang deh... Pak Raden... Itu cocok untuk nama. Anda...
(Berkata sambil meledek)

Baik terserah bagaimana meyakinkanmu namun kau. Harus segera aku berikan kesaktianku...
Trima ini... (Menyorotkan cahaya ke tubuh awang)

Aaa ..aaaaa..... Sakiiittt.... Aaa.... Apa yang kau lakukan.... (Triak awang kesakitan)

*** Skip ***

Awaang... Awaang... (Panggil ibu dibalik pintu)

Aaduuh... [Terjatuh]
Huuh... Untung cuma mimpi...

Iya buu?? Ada apa?? Sambil bangun dan melihat kaca...

Alamak?? *kaget dengan pantulan dirinya di kaca*

Woow tubuhku kekarr sekali sekarang... Hahaha... Keren ini... (Berkata sendiri).

Bentar buu aku sedang meemakai baju....

*** Skipp ***

Iya buu adaa apa??

Tak apaa ibu hanya cemas tadi kamu berteriak seperti kesakitan... (Tutur ibu dengan cemas)

Tak apa buu... Tadi aku hanya mimpi buruk...

*** Skip ***

Hari liburpun telah usai awang segera kembali ke sekolah....
@#$%$@¢€°¢
(Suasana Riuh sekolahan)

Hei awang... Wow 2 minggu liburan badanmu keren sekali sekarang... Berotot... Woow....
(Kata marcus teman sepermainan awang)

Iyaa hahaha mungkin karna aku liburan olah raga ga kaya kamu yang cuma tidur-tiduran... Hehehe (ledek awang)

[Tiba-tiba]

*Boooommm!!!*

Waah... Toloong... Toloong... Ada raksasa....

Hah raksasa?? Ayo lari awang... (Ajak marcus)

Baik ayoo.... Uuhh... Kenapa tasku tak bsa ku gerakan... Haaah ini tas mau kemana... Kenapa tasku mengarahkanku lari ke taman ini (keluh awang)

*** Skip ***

Wiuuw... Wiiuuww... Wiiuuww... (Suara sirine polisi)

Semuanya tembak monster itu... (Perintah komandan polisi)

Lapor komandan amunisi habis dan monster mengarah ke kita... (Laporan anakbuah polisi)

Tenang ada tentara udara yang akan menembak dengan misilnya.... (Kata komandan)

*Doorrr doorr doorr duuaaarrr...* misil dan peluru tak mempan menembus makhluj tersebut....

Astaga makluk apa itu!! Kalau begini kota Arkan bisa hancur.... (Keluh salah satu polisi)

*** Skip ***

Aah tas ini kenapa?? (Sambil awang membuka tas)

Astaga kenapa ada zirah ini?? Oh iya q rencana ingin mngembalikanya.... Namun kenapa zirah ini bercahaya??

[Kemudian diambilah zirahnya, tak disangka zirah tersebut langsung menempel pada badan awang... Dan membentuk sebuah kostum mirip film-film di TV.]

Astaga apa ini?? Baju apa ini aah... Aku bis terbang.... (Kata awang dengan senang)

Anakku segera hentikan kekacauan ini yang di timbulkan oleh monster yang dikirim satan... (Ungkap suara dalam zirah).

Suara itu mirip yang di mimpiku dulu?? (Ungkap awang).

Cpat awang jangan baanyak berfikir... Sekarang kekuatan dan kesaktianku sudah kau warisi... (Ungkap suara dalam zirah lagi).

Baik akan kucoba melawan monster tersebut....

###

Bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar